Filosofi Pohon Buah | BFA
Tim RBeBe - 07 June 2023
Harapan tulisan ini adalah dapat menambah wawasan pada pembaca terkait konsep "mencari penanganan terbaik" dan lebih memahami faktor awal/permulaan dan gambaran besar dari suatu proses dan permasalahan.
Mari amati sebuah pohon ini, berasal dari benih yang bertumbuh di suatu lahan dan lingkungan hidup. Akar yang bercabang dan mencengkeram. Tunas yang sehat dan bertumbuh. Batang yang kokoh menopang. Ranting yang bercabang dan menumbuhkan daun yang subur dan hijau serta penuh buah yang ranum berkasiat.
Pohon menggambarkan secara sederhana, lugas dan tegas akan suatu proses kehidupan. Dalam varian lain dari tumbuhan, banyak juga filosofi yang memberi pelajaran, seperti padi yang semakin berisi semakin merunduk atau pohon kelapa yang memberi manfaat dari seluruh bagiannya. Semua itu adalah suatu pelajaran dan petunjuk dari sang Pencipta kehidupan.![]() |
Dalam Filosofi Pohon Buah:
-
Hasil akhir yang diinginkan adalah buah-buah yang matang, ranum berkasiat
-
Akar yang kuat dan sehat ditunjang lingkungan hidup yang mendukung (seperti tanah beserta mahkluk hidupnya, air, udara sampai sinar matahari) akan menentukan proses pertumbuhan agar menghasilkan buah berkualitas.
Dari hal tersebut seseorang bisa belajar bahwa untuk mendapatkan buah yang baik secara maksimal, bukan buahnya yang dibuat sedemikan rupa agar tampak matang dan baik*, namun, beri perhatian pada akar serta dukungan lingkungan hidupnya, agar menghasilkan buah yang benar-benar baik.
*Klik Simalakama Buah Rasa Kimia | SCTV (ALVIE Channel)
Filosofi Pohon Baik Pada Keseharian
Apapun hasil yang diinginkan, beri perhatian kepada dua faktor utama, yaitu akar dan lingkungan. Menangani dua hal tersebut, walau membutuhkan waktu lebih lama dan kesusahan yang lebih, akan memberi hasil yang lebih baik dan tahan lama.
Dari berbagai permasalahan yang ada (contohnya seperti anak yang dianggap nakal, pasangan berperilaku kasar, kasus kejahatan, penanganan sampah, kinerja buruk, perusahaan merugi, produk gagal atau lainnya), carilah akar masalah dan lingkungan yang terkait, lalu runut kepada hal selanjutnya (seperti pada sebuah pohon, terdapat batang lalu ranting, kemudian baru menghasilkan buah). Dengan pola penyelesaian bertahap dari akar lingkungan sampai buah, maka berbagai permasalahan sampai perubahan perilaku dapat diwujudkan.
Contoh Kasus: Mencari Akar |
Akar dari setiap perilaku manusia terdapat di dalam tubuhnya (seperti genetik/bawaan, kimia tubuh sampai syaraf) dan pola pikirnya (yang terletak di otak). Apa yang mempengaruhi otak-selain genetik-, adalah lingkungan tempat manusia itu berada, kejadian yang dialaminya, orang disekitarnya, pendidikan yang ia dapat, sampai pemaknaan unik yang berbeda orang satu dan lainnya.
Berikut contoh-contoh konsep mencari solusi dari permasalahan dengan melihat akar dan lingkungannya:
Perilaku anak nakal di sekolah: bagaimana pola pikir anak tersebut? Lingkungannya adalah kejadian yang dialaminya, orang disekitarnya dan pendidikan yang ia dapat (di rumah oleh orangtuanya, lingkungan pergaulan sampai lingkungan sekolah)
Pola pikir non konstruktif (materialistis, bohong, intoleran atau lainnya): bagaimana pikirannya bekerja dari kecenderungan genetik, pengalaman masa lalu sampai traumatis tertentu? Lingkungannya seperti ajaran orangtua, pengaruh lingkungan, pemahaman yang salah dari ajaran agama atau lainnya.
Buruknya kinerja organisasi: akarnya bisa dari pola pikir pemimpinnya, kompetensinya, sampai tuntutan/tekanan ekternal, internal. Faktornya bisa dari pendidikannya, budaya yang dianut, tekanan dari eksternal atau internal (seperti situasi ekonomi, politik, orang yang dipimpin, pemegang saham), keinginan, kebutuhan, sampai masa lalunya, sehingga menghasilkan pola pikir dan sikap yang buruk bagi organisasi.
Dan berbagai contoh kasus diatas, bisa dilihat, bagaimana perlunya mendefiniskan dan memahami akar permasalahan sampai mengaitkan kepada lingkungan yang mempengaruhi.
Tahapan Solusi |
Tindakam dapat dimulai dari pembenahan akar melalui berbagai pendekatan. Sekali lagi proses ini memerlukan waktu, kesabaran dan ketekunan, namun ini bisa menjadi solusi terbaik dan jangka panjang-bahkan permanen-, dalam mengubah pola pikir, pola sikap dan pola perilaku.
Contoh dalam kasus anak nakal: dapat dimulai dengan perbaikan pola pikir dan karakter masing-masing orangtua nya, keharmonisan pernikahannya, pola asuh yang baik serta kompak dan seterusnya, sehingga akan membentuk pola pikir dan perilaku yang baik pada anak.
Contoh dalam kinerja organisasi yang buruk: bisa dilakukan pendekatan kepada level pimpinan yang dilakukan oleh pengawas, dewan komisaris, pihak yang terkait dengan organisasi tersebut. BIsa dikaitkan dengan visi, misi sampai Anggaran Dasar. Anggaran Rumah Tangga, tekanan internal (seperti pemegang saham), ekternal (seperti situasi ekonomi sampai politik), sehingga permasalahan bisa diurai dan satu-persatu diselesaikan.
Dengan Filosofi Pohon Buah, proses dalam kehidupan dan permasalahan yang dihadapi, dapat diselesaikan dengan (ter) baik dan menghasilkan perubahan dan pertumbuhan yang (ter) baik. |
Kiranya bermanfaat. Terus semangat. Merdeka Maju Berdaya.
(Tulisan ini kerjasama RBeBe dengan program Best Feeling Achievement)
Kritik saran mohon disampaikan kepada kami, terimakasih.
Mari bersama (klik) Wujudkan 100 Materi Belajar Bagi Masyarakat.