Tahun Baru Hijriah, Makna, Sejarah & Amalannya

Tim RBeBe - 18 May 2024

Tahun Baru (Agama) Islam yang dikenal juga dengan Tahun Baru (Kalender) Hijriah adalah kalender yang dipakai umat Islam, dimana hari pertamanya adalah 1 Muharam. Penanggalan Hijriah ini berbeda dengan penanggalan Masehi yang kini biasa dipakai sehari-hari. Klik Tahun Baru Hijriah di Wikipedia untuk mengetahui sejarah singkat dan penanggalan Tahun Baru Hijriah beberapa tahun kedepan. Klik Kalender Hijriah di Wikipedia untuk memahami konsep kalender, sejarah, waktu sampai istilah yang dipakai untuk bulan dan hari dimana pergantian waktu dihitung sejak matahari terbenam. 

Rasulullah SAW menyebut Muharam sebagai bulan Allah karena keutamaannya. Sebagai bulan pembuka dalam kalender Hijriah. Muharram adalah spesial untuk menerapkan akhlak mulia dalam kehidupan yang bersumber dari Al-Quran.

Perbuatan Baik Tahun Baru Hijriah & Bulan Muharam:

Bacaan doa akhir tahun: 

Didahului membaca surat Yasin sebanyak 3 kali, lalu bisa dibaca tiga kali ba’da Maghrib di hari terakhir bulan Dzulhijjah (sebelum 1 Muharram):

اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ

, “Wahai Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Wahai Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.” (Syaikh Abdul Hamid bin Muhammad Ali Kudus, Kanzun Najah Was Surur Fi Ad’iyyah Al-Ma’tsur Al-Lati Tasyrah As-Shudur, hal: 298-299)

Bacaan doa awal tahun: 

Didahului membaca surat Yasin sebanyak 3 kali, lalu bisa dibaca tiga kali ba’da Maghrib saat 1 Muharram:

Hendaknya dibaca setelah melaksanakan sholat Maghrib (saat itulah tanggal 1 Muharram telah tiba). Dimulai dengan membaca surat Yasin dan kemudian dilanjutkan dengan doa di bawah ini sebanyak 3 kali:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِه، وَالعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ

“Wahai Tuhanku, Engkau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Engkau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.” (Abdullah bin Muhammad Al-Khayyath Al-Harusyi, Al-Fathul Mubin Wad Durrut Tsamin, hal: 318-319)

Berpuasa

Puasa yang disunahkan pada bulan Muharam adalah puasa Tasu'a (9 Muharam), puasa Asyura (10 Muharam), puasa Ayyamul Bidh (13,14,15 Muharam), dan puasa di hari Senin dan Kamis selama bulan Muharam.

“Puasa satu hari di Bulan Muharram itu lebih utama daripada puasa 30 hari di bulan lainnya, dan puasa satu hari di Bulan Ramadan itu lebih utama daripada puasa 30 hari di Bulan Muharram.” (HR. Bukhari, Ahmad dan Ibnu Majah)

 أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah - Muharam. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam. (HR. Muslim)

“Barangsiapa yang berpuasa di hari terakhir dari bulan Dzulhijjah dan hari pertama dari bulan Muharram, maka Allah akan menjadikan (puasa)nya itu sebagai pelebur (dosa) selama 50 tahun. Dan puasa sehari di bulan Muharram sama dengan puasa 30 hari di bulan selainnya.”(HR. Ad-Dailami) Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Puasa yang paling utama pasca bulan Ramadhan ialah puasa bulan Muharram.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bersedekah

مَنْ صَامَ عَاشُوْرَاءَ فَكَأَنَّمَا صَامَ السَّنَةَ ، وَمَنْ تَصَدّقَ فِيْهِ كَانَ كَصَدَّقَةٍ السَّنَةِ
Barang siapa berpuasa pada hari Asyura seakan akan seperti puasa satu tahun. Dan barangsiapa bersedekah pada hari Asyura maka seperti sedekah satu tahun. (HR. Al-Bazzar).

مَنْ وَسَّعَ عَلَى عِيَالِهِ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ فِيْ سَنَتِهِ كُلِّهَا
Barangsiapa memberi kelonggaran (nafkah) pada keluarganya pada hari Asyura, niscaya Allah akan memberikan kelonggaran (rezeki) kepadanya sepanjang tahun.

"Perumpamaan orang-orang yang mendermakan (sodaqoh) harta bendanya di jalan Allah, seperti (orang yang menanam) sebutir biji yang menumbuhkan tujuh untai dan tiap-tiap untai terdapat seratus biji dan Allah melipat gandakan (balasan) kepada orang yang dikehendaki, dan Allah Maha Luas (anugrah-Nya) lagi Maha Mengetahui". (QS. Al-Baqarah: 261)

Klik Susunan Materi Tahun Baru Hijriah di RBeBe. Kiranya bermanfaat. Terus semangat.

(Tim RBeBe)

Kritik dan masukan mohon sampaikan kepada kami. Terimakasih.

Mari bantu (klik) Wujudkan 100 Materi Belajar Bagi Masyarakat.